Tentang SayaHubungi

Beralih dari MacBook Pro 2015 ke ASUS ROG Zephyrus G14

Oleh Husni Adil Makmur
Kategori: Komputer
June 26, 2020
waktu baca 3 menit

Seputar Zephyrus G14

Laptop yang satu ini adalah salah satu dari jajaran laptop yang paling banyak dinanti masyarakat Indonesia. Walaupun sedang dalam keadaan pandemi COVID-19, ternyata antusias pasar tidak meredup dalam menantikan kehadiran laptop ini. Terbukti dari banyaknya orang sudah melakukan pre-order paling tidak sebulan sebelumnya.

Saya yakin alasan orang ingin membeli laptop Zephyrus G14 ini adalah karena ringan dan tangguh, dapat diajak bekerja keras untuk bermain game dan membuat karya seperti membuat konten YouTube, rendering vidio, editing foto, hingga ke pemrograman.

Tentu saja hal yang paling diandalkan dari laptop ini adalah CPU-nya yang mengusung AMD Ryzen 4000 Series yang performanya jauh mengungguli prosesor Intel di kisaran harga yang sama.

Saya tidak akan membahas tentang benchmark laptop ini karena sudah banyak orang yang melakukan review dan benchmark. Jika Anda ingin mencari hasil benchmark, saya sarankan mengunjungi situs YouTube, berikut saya lampirkan review terbaik yang membahas laptop ini.

Mengapa saya beralih ke Windows

Saya adalah pengguna MacBook Pro sejak tahun 2015, bisa dibilang saya sudah lebih dari 5 (lima) tahun meninggalkan laptop Windows (dan OS itu sendiri).

Yang paling saya suka di Mac adalah touchpad yang tidak tertandingi, tiap hari saya kerja tanpa menggunakan mouse, bahkan saya merasa sangat kaku ketika menggunakan mouse. Tantangan pindah ke laptop Windows dari MacBook adalah tentang betapa susahnya move-on dari zona nyaman touchpad nya. Apalagi saya sering menggunakan fitur Trackpad force touch nya.

Dan ternyata Zephyrus G14 ini memiliki keyboard dan touchpad yang sangat enak, walaupun touchpad-nya masih kalah dibandingkan dengan Mac. Namun setidaknya ini jauh lebih baik daripada laptop Windows yang dipakai oleh istri saya yang dibeli pada tahun 2013 silam.

Sudah lama sekali saya tidak memiliki laptop pribadi, sudah lebih dari 5 tahun saya hanya menggunakan laptop kantor, hingga saat ini baterainya sudah harus diganti. Akhirnya saya putuskan buat beli laptop baru karena hal ini bisa membuka peluang-peluang lain bagi saya untuk melakukan eksplorasi hal-hal lain, tidak hanya pemrograman saja.

Contohnya, dengan laptop baru saya akan mendapatkan pengalaman bermain game yang selama ini tidak saya dapatkan ketika menggunakan MacBook. Contoh lain adalah hal ini dapat membuka wawasan saya kembali tentang pemrograman di environment Windows yang sudah lama saya tinggalkan.

Dengan Windows, saya dapat mengeksplor bagaimana platform WSL itu bekerja, bagaimana menggunakannya, apa kelebihan dan kekurangannya dibandingkan menggunakan hypervisor, dan sebagainya.

Kemudian bagaimana saya Dengan Windows pula saya dapat mencoba game yang sudah lama sekali saya ingin mainkan, yaitu GTA V. Dan juga, di handphone saya ada fitur Link to Windows yang hanya bisa saya nikmati ketika saya menggunakan Windows.

Zephyrus G-14 vs MacBook Pro 2015

Karena sudah beda generasi, laptop ROG ini apabila dibandingkan dengan MacBook Pro 2015 yang saya pakai sebelumnya, tentu saja dia mempunyai prosesor yang jauh lebih kencang, mempunyai kartu grafis terpisah, mempunyai kualitas audio yang superior, keyboard yang lebih empuk, kecepatan SSD yang jauh lebih cepat, kecepatan RAM yang jauh lebih cepat, serta desain yang lebih menawan.

Keunggulan MacBook dibandingkan Asus ROG yang satu ini tentu saja mempunyai layar yang lebih tajam, bobot yang lebih ringan, kamera yang lebih bagus, serta touchpad yang tak tertandingi.

Saya belum menemukan laptop Windows yang touchpad-nya lebih bagus dari MacBook.

Hal yang dapat dipetik ketika kembali ke Windows

Satu pelajaran yang saya dapatkan di hari kedua saya membeli laptop ini adalah pentingnya membuat Restore Point, dan ini adalah kelemahan Windows beserta aplikasi-aplikasinya, mudah rusak. Salah setting bisa berakibat fatal, apes-apesnya ya harus install ulang Windows ketika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Dan hal inilah yang terjadi pada saya, saya harus install ulang Windows di hari kedua saya membeli laptop ini. Banyak masalah timbul yang mengharuskan saya install ulang:

  • Tombol ROG tidak berfungsi, walaupun sudah dilakukan uninstall + install ulang aplikasi dan driver nya.
  • Anime Matrix tidak berfungsi dan tidak dapat dikonfigurasi di software Armoury Crate karena rusaknya software tersebut karena saya ulik. Lagi-lagi dengan uninstall + install ulang software tersebut tidak menyelesaikan masalah.
  • Terlalu banyak software yang sebenarnya tidak perlu saya install, yang mengakibatkan battery life laptop jadi ampas karena terlalu banyak background process.

Oke, mulai sekarang saya harus rajin-rajin membuat Restore Point. Sebenarnya restore point ini mirip dengan versioning. Membuat restore point ibarat kita melakukan commit ke repository. Ketika restore dari Restore Point ibaratnya adalah revert.

Overall saya puas membeli laptop Zephyrus G14 ini. Performa tinggi, dan tentu saja ringan.


Photo by Asus ROG


Tagar

#AMD Ryzen 7#Asus ROG#Zephyrus G-14#MacBook Pro#Notebook#Laptop

Husni Adil Makmur

Software Engineer

Saya adalah seorang Software Engineer yang sudah berpengalaman selama lebih dari 12 tahun. Saya lebih banyak berkecimpung di dunia backend, namun akhir-akhir ini saya sedang belajar pengembangan aplikasi frontend.

Keahlian

Software Engineering
Programming
English

Media Sosial

githubtwitterinstagramlinkedin

Related Posts

Pengalaman Pribadi Menggunakan Lenovo Yoga Slim 7i Carbon
January 11, 2021
2 min
© 2021, Hak cipta dilindungi undang-undang.
Icon Attribution
Icon for categories
Bahasa Inggris: Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Blogging: Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Komputer: Icons made by Dave Gandy from www.flaticon.com
Pemrograman: Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Random: Icons made by Freepik from www.flaticon.com

Pranala

Tentang SayaHubungi

Media Sosial