Skip to content

Ingat Kembali Apa yang Terjadi pada Tanggal Satu Oktober

Refleksi tentang dua peristiwa penting yang terjadi pada tanggal 1 Oktober di Indonesia: Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati setelah peristiwa G30S/PKI 1965, dan tragedi Bom Bali 2005 yang menewaskan 23 orang.

Summer has come and passed The innocent can never last Wake me up when September ends

Green Day

WOY BANGUN!!! Bulan September udah berakhir, itu kata Green Day sih, haha.

Tapi bukan itu yang mau dibahas, tapi kita coba ingat kembali sejarah di bulan Oktober.

Hari Kesaktian Pancasila

Konon katanya pada tanggal 30 September 19651 dulu ada kejadian yang namanya Gerakan 30 September (G30S). Trus sampe sekarang masih belum diketahui dengan pasti siapa yang memulai, apa yang melatarbelakanginya. Tapi banyak orang yakin kalo saat itu ada kabar kalo gerakan tersebut adalah usaha dari Partai Komunis Indonesia (PKI) buat mengubah unsur Pancasila menjadi ideologi komunis, untuk membubarkan PKI itu sendiri, dan membenarkan peristiwa pembantaian di Indonesia taun 1965 sampe 1966. Nah trus pemerintah Orde Baru menetapkan tanggal 30 September sebagai hari peringatan G30S/PKI dan tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Bedakan dengan tanggal 1 Juni, yaitu Hari Kelahiran Pancasila.

Kemudian muncul dua pertanyaan dari saya

  1. Mengapa tanggal 1 Oktober tidak libur, padahal tanggal 1 Juni libur?
  2. Mengapa tidak ada film tentang G30S/PKI di bioskop?

Bom Bali 2005

Kejadian ini terjadi waktu saya masih kuliah. Karena saya sudah lupa detail beritanya, saya coba kasih ringkasan yang saya ambil dari Wikipedia.

Pengeboman Bali 2005 adalah serangkaian pengeboman yang terjadi di Bali pada 1 Oktober 2005. Terjadi tiga pengeboman, satu di Kuta dan dua di Jimbaran dengan sedikitnya 23 orang tewas dan 196 lainnya luka-luka. Bom bunuh diri ini memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap pariwisata di Bali mengingat pada 12 Oktober 2002, serangan bom serupa menewaskan 202 orang.

Ini saya gak habis pikir, ngapain coba pake acara bom boman segala, bunuh diri pula. Mereka pikir ini jihad? Mereka pikir hal ini ajaran Islam? Mereka pikir dengan bom bunuh diri, mereka lantas bakal mendapatkan bidadari surga? Apa mereka gak berpikir kalau diri mereka itu pembunuh? Saya pikir mereka adalah orang yang udah gak semangat lagi hidupnya, dan mudah terpengaruh, dan salah mengartikan kata jihad, karena tiap hari otak mereka udah dicuci oleh pemimpin mereka. Katanya kalo mati syahid bakal dapet jaminan surga, ya udah daripada nanti mati dalam keadaan maksiat, kan ga tau tuh kapan matinya, siapa tau nanti pas mati malah pas lagi mabok, atau digebukin massa karena nyuri; mending mati aja dengan "jihad", bunuh orang-orang kafir, auto masuk surga.

Udah lah, cukup! Saya ga mau lanjutin lagi.

Sumber: